Sinopsis Film Jalan Pulang (2025)

Jalan Pulang (2025) adalah sebuah film drama emosional yang mengangkat tema tentang pencarian diri, keluarga, dan pengorbanan dalam perjalanan hidup. Dengan latar belakang sebuah desa yang indah namun penuh kenangan, film ini menggambarkan perjalanan seorang pria yang kembali ke kampung halamannya setelah bertahun-tahun merantau, untuk menghadapi masa lalu yang tidak pernah ia selesaikan.

Raka, seorang pria berusia 30-an yang sukses bekerja sebagai eksekutif di sebuah perusahaan besar di Jakarta, menerima kabar bahwa ayahnya, Pak Santoso, yang tinggal di desa mereka, sakit keras. Meskipun hubungannya dengan ayahnya tidak pernah dekat dan mereka telah terpisah oleh jarak dan waktu, Raka merasa terpaksa kembali untuk menemui ayahnya yang kini terbaring lemah. Raka merasa cemas, tetapi juga terikat dengan kewajiban yang ia rasakan sebagai anak.

Setibanya di desa, Raka disambut oleh suasana yang penuh kenangan dan nostalgia. Desa yang dulunya penuh kehidupan, kini tampak sunyi dan sepi. Ia kembali ke rumah orang tuanya yang sudah lama tidak ia kunjungi, dan langsung disambut oleh ibu kandungnya, Bu Siti, yang terlihat kelelahan dan cemas dengan keadaan suaminya. Raka mencoba untuk mencari tahu tentang kondisi ayahnya, tetapi ia segera menyadari bahwa hubungan mereka tidak pernah benar-benar sembuh.

Semasa kecil, Raka dan ayahnya memiliki hubungan yang sangat rumit. Pak Santoso, seorang pria yang keras kepala dan penuh dengan ekspektasi, sering kali tidak dapat menerima pilihan hidup Raka yang berbeda dari yang ia harapkan. Raka, yang selalu merasa tidak cukup dihargai oleh ayahnya, memutuskan untuk merantau jauh dari desa, mencari kesuksesan di luar tanpa pernah benar-benar menyelesaikan masalah mereka.

Sekarang, dengan ayahnya yang hampir sekarat, Raka merasa terjebak dalam beban emosional yang tak terucapkan. Sambil merawat ayahnya yang semakin lemah, Raka mulai berusaha untuk menghadapi kenyataan bahwa ia harus membuat keputusan besar: apakah ia akan terus menjauh dari ayahnya dan masa lalu yang penuh luka, ataukah ia akan mencoba memperbaiki hubungan mereka sebelum semuanya terlambat?

Seiring waktu, Raka mulai lebih banyak berbicara dengan Bu Siti dan warga desa yang mengenal keluarga mereka. Ia mendengar cerita-cerita tentang bagaimana Pak Santoso selalu berusaha keras untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga mereka, meskipun cara-cara yang digunakan sering kali menyakiti hati orang-orang terdekatnya. Ternyata, Pak Santoso juga memiliki masa lalu yang penuh dengan penyesalan dan ketakutan yang tak pernah ia ungkapkan kepada siapa pun.

Saat Raka merawat ayahnya di rumah, ia menemukan bahwa Pak Santoso ternyata menyimpan surat-surat lama dan benda-benda kenangan yang menceritakan tentang perjuangan dan pengorbanannya selama bertahun-tahun. Raka merasa tersentuh ketika mengetahui bahwa ayahnya sebenarnya selalu berusaha melindunginya, meskipun caranya yang keras membuat Raka merasa terabaikan.

Raka juga menemukan bahwa ayahnya pernah menulis sebuah pesan khusus yang ditujukan kepadanya, yang mengungkapkan perasaan penyesalan dan harapan agar Raka bisa kembali ke rumah dan menyelesaikan apa yang tertunda. Konflik utama muncul ketika Raka harus menghadapi kenyataan bahwa ia mungkin tidak punya banyak waktu lagi untuk membuat perdamaian dengan ayahnya.

Setiap hari yang berlalu, kondisi Pak Santoso semakin memburuk. Raka merasa tertekan, terpecah antara kewajibannya sebagai anak dan rasa sakit yang telah ia simpan begitu lama. Akankah ia bisa memaafkan ayahnya atas segala kesalahan yang terjadi di masa lalu, ataukah ia akan membiarkan kesedihan itu berlanjut tanpa penyelesaian?

Puncak ketegangan datang ketika Raka memutuskan untuk berbicara dengan ayahnya, untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, dengan harapan mereka bisa mengatasi semua perbedaan yang ada. Dalam percakapan yang emosional, Raka akhirnya mengungkapkan perasaannya yang selama ini terpendam, dan Pak Santoso, dalam keadaan sekarat, mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada anaknya.

Mereka berbicara tentang pengorbanan, tentang impian yang belum tercapai, dan tentang cinta yang seharusnya menjadi dasar dari hubungan mereka, bukan beban. Akhir film ini menunjukkan sebuah transformasi besar dalam diri Raka. Setelah ayahnya meninggal, Raka merasa telah mendapatkan kedamaian yang selama ini ia cari.

Ia memutuskan untuk kembali ke Jakarta, tetapi kali ini dengan hati yang lebih lapang dan penuh pengertian terhadap keluarganya. Meskipun kehilangan besar itu tetap meninggalkan luka, Raka akhirnya menyadari bahwa rumah bukan hanya tempat fisik, tetapi tempat di mana kita bisa menemukan pemahaman dan pengampunan.

Film terbaru