Sinopsis Film Petaka Gunung Gede (2025)
Petaka Gunung Gede (2025) mengisahkan perjalanan sekelompok pendaki yang terjebak dalam bencana besar di Gunung Gede, sebuah gunung yang terkenal dengan pesona alamnya namun juga memiliki sejarah panjang tentang kecelakaan tragis yang menimpa para pendaki.
Film ini dimulai dengan memperkenalkan empat sahabat yang memiliki mimpi untuk mendaki Gunung Gede sebagai simbol pencapaian dalam hidup mereka. Ada Arief, seorang pemuda yang baru saja lulus kuliah dan bersemangat membuktikan diri; Maya, seorang petualang wanita yang ingin mengatasi trauma masa lalu; Budi, seorang fotografer yang ingin mengabadikan keindahan alam; dan Sari, seorang pendaki berpengalaman yang memiliki pengetahuan luas tentang gunung.
Pada awal pendakian, semuanya berjalan lancar. Mereka menikmati pemandangan alam yang indah dan hubungan persahabatan yang semakin erat. Namun, saat mereka mencapai lereng lebih tinggi, cuaca tiba-tiba berubah menjadi ekstrem, dengan hujan deras, angin kencang, dan kabut tebal yang menutupi pandangan.
Di tengah kondisi yang semakin memburuk, mereka menemukan jejak-jejak misterius yang menunjukkan bahwa bukan hanya mereka yang berada di gunung itu. Munculnya peristiwa aneh, seperti suara-suara yang tidak bisa dijelaskan dan fenomena alam yang mengguncang, mengarah pada dugaan bahwa ada kekuatan gaib yang menguasai Gunung Gede.
Ketegangan mulai memuncak saat Arief mengalami kecelakaan kecil dan Budi kehilangan jejak saat mencoba mengambil foto dari ketinggian. Sari yang berpengalaman mencoba untuk menjaga kelompok tetap tenang, namun maya mulai terobsesi dengan kisah-kisah mistis tentang Gunung Gede yang banyak beredar di kalangan pendaki. Sari dan Maya berdebat apakah mereka harus terus melanjutkan perjalanan atau turun karena cuaca dan situasi yang semakin tidak menguntungkan.
Namun, bencana datang lebih cepat dari yang mereka bayangkan. Sebuah tanah longsor besar terjadi, memisahkan mereka menjadi dua kelompok. Maya dan Budi terperangkap di sebuah jurang yang dalam, sementara Arief dan Sari harus bertahan hidup dengan sumber daya terbatas di tengah hutan belantara yang semakin ganas.
Ketegangan meningkat saat mereka menghadapi kelaparan, rasa putus asa, dan ancaman dari alam yang tak terduga. Mereka harus memutuskan apakah mereka akan berusaha untuk menyelamatkan satu sama lain, ataukah bertahan hidup dengan menghadapi kenyataan bahwa salah satu dari mereka mungkin tidak akan selamat.
Film ini mencapai klimaks yang menegangkan saat Maya yang terluka berat, terpaksa membuat keputusan sulit untuk mengorbankan dirinya demi keselamatan teman-temannya. Dengan keberanian dan kekuatan persahabatan, mereka akhirnya berhasil menemukan jalan keluar, meskipun tidak semuanya akan kembali dengan selamat.
“Petaka Gunung Gede” berakhir dengan adegan haru saat Arief, Sari, dan Budi berhasil selamat, namun mereka harus menghadapinya dengan membawa luka batin dan kenangan pahit tentang apa yang telah terjadi di Gunung Gede.
Film ini menggambarkan tidak hanya bahaya dan ketegangan dalam pendakian, tetapi juga tentang persahabatan, pengorbanan, dan bagaimana manusia berhadapan dengan kekuatan alam yang tak terduga. Dengan sentuhan misteri dan thriller, Petaka Gunung Gede mengajak penonton untuk merenung tentang batasan manusia dalam menghadapi alam dan tragedi yang tak terhindarkan.