Sinopsis Film Rumah Teteh: Story of Helena (2025)
Rumah Teteh: Story of Helena adalah sebuah film drama keluarga yang mengangkat tema tentang penerimaan, kehilangan, dan pencarian identitas. Berdasarkan kisah nyata yang mengharukan, film ini menceritakan perjalanan hidup seorang perempuan muda bernama Helena yang harus menghadapi kenyataan pahit tentang keluarganya, sambil berjuang untuk menemukan arti dari rumah dan keluarga sejati.
Helena, seorang wanita muda berusia 25 tahun, yang baru saja kehilangan ibunya. Setelah ibunya meninggal, Helena kembali ke kampung halaman ibunya yang berada di sebuah desa kecil di Jawa Barat. Rumah Teteh, rumah peninggalan ibunya, kini menjadi satu-satunya tempat yang mengingatkan Helena pada masa kecilnya. Rumah ini penuh dengan kenangan, namun juga menyimpan banyak rahasia yang belum pernah terungkap.
Helena tumbuh dalam keluarga yang tidak pernah benar-benar lengkap. Ibunya, Teteh, adalah sosok yang kuat dan penuh kasih sayang, tetapi juga sangat tertutup tentang masa lalunya. Sejak kecil, Helena merasa ada sesuatu yang tidak pernah dijelaskan oleh ibunya, terutama mengenai ayahnya yang hilang tanpa jejak dan tidak pernah dibicarakan oleh Teteh. Dalam pencarian untuk memahami lebih dalam tentang ibunya, Helena mulai menyelidiki catatan lama dan barang-barang peninggalan yang ada di Rumah Teteh.
Setiap sudut rumah itu menyimpan kenangan yang terasa begitu kuat. Helena mulai menemukan surat-surat lama yang mengungkapkan bahwa ibunya memiliki hubungan yang rumit dengan ayahnya, yang ternyata merupakan seorang pria asing yang datang ke desa itu bertahun-tahun lalu. Namun, hubungan mereka berakhir tragis, dan Teteh memilih untuk membesarkan Helena seorang diri, dengan membawa beban yang tak terungkap.
Selama pencariannya, Helena bertemu dengan beberapa orang yang mengenal ibunya dan ayahnya, termasuk Pak Amir, seorang tetangga lama yang tampaknya tahu lebih banyak daripada yang ia tunjukkan.
Pak Amir akhirnya menceritakan sebuah kisah tentang bagaimana Teteh dan ayah Helena, seorang pria berkewarganegaraan asing, berusaha menjaga hubungan mereka meskipun banyak rintangan yang menghalangi. Teteh memilih untuk merahasiakan banyak hal demi menjaga kedamaian dan agar Helena tidak terbebani dengan kenyataan tentang ayahnya.
Helena juga berkenalan dengan seorang wanita muda bernama Maya, yang ternyata adalah adik dari ayahnya yang hilang. Maya mengungkapkan bahwa ayah Helena sebenarnya tidak pernah melupakan mereka dan bahwa ia menyesali keputusan-keputusan masa lalu yang membuatnya terpisah dari Helena dan Teteh. Maya menyarankan Helena untuk mencari tahu lebih banyak tentang ayahnya dan menghadapi kenyataan bahwa keluarganya jauh lebih kompleks daripada yang ia bayangkan.
Seiring berjalannya waktu, Helena semakin dekat dengan kebenaran, tetapi perasaan terjebak antara masa lalu dan masa depan semakin kuat. Rumah Teteh, yang awalnya hanya menjadi tempat kenangan, kini berubah menjadi saksi bisu perjalanan hidup Helena yang semakin penuh dengan pertanyaan dan penemuan.
Namun, semakin banyak yang ia temukan, semakin Helena merasa terpisah dari kenyataan yang ia inginkan. Kehidupan yang ia idamkan sebagai anak yang bahagia bersama keluarganya tidak pernah ada. Konflik utama muncul ketika Helena mendapat kesempatan untuk bertemu dengan ayahnya yang telah lama hilang.
Namun, pertemuan itu tidak seperti yang ia bayangkan. Ayahnya telah berubah, dan hubungan yang semula diharapkan penuh kehangatan malah menjadi penuh ketegangan. Ayahnya kini hidup dalam penyesalan dan rasa bersalah yang mendalam, sementara Helena merasa sulit untuk menerima kenyataan bahwa sosok ayah yang ia idamkan selama ini ternyata bukanlah orang yang sama seperti dalam mimpinya.
Film ini mencapai klimaksnya ketika Helena harus memutuskan apakah ia akan menerima ayahnya yang penuh dengan luka atau melanjutkan hidupnya sendiri tanpa kehadiran sosok tersebut. Sementara itu, rumah Teteh yang penuh kenangan lama tetap menjadi simbol dari pencarian jati diri dan cinta yang tidak terucapkan. Helena akhirnya memahami bahwa “rumah” bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi tempat di mana kita belajar menerima siapa diri kita, meski itu berarti menghadapi kegelapan dan kehilangan.
Akhir film ini penuh dengan emosi yang mendalam ketika Helena akhirnya memilih untuk mengampuni ayahnya dan menerima kenyataan bahwa kehidupan keluarga mereka tidak sempurna. Ia memutuskan untuk melanjutkan hidup, dengan membawa kenangan indah tentang ibunya dan menerima warisan cinta yang telah diberikan oleh Teteh, meskipun semuanya tidak berjalan sesuai rencana.