Anak Kunti

Film Anak Kunti (2025) adalah sebuah karya horor Indonesia yang mengangkat legenda urban kuntilanak dengan pendekatan emosional dan misterius. Disutradarai oleh Bambang Drias dan diproduksi oleh Drias Film Production bersama KipasKipas, film ini menampilkan Gisellma Firmansyah sebagai Sarah, seorang santriwati yang kembali ke kampung halamannya, Desa Wonoenggal, untuk mengungkap asal-usul keluarganya. Kedatangannya memicu serangkaian teror yang diyakini berasal dari arwah ibunya yang meninggal saat melahirkannya di tengah kerusuhan desa.
Berlatar tahun 1990-an, Anak Kunti menggambarkan kehidupan pesantren yang religius namun terganggu oleh mimpi buruk Sarah tentang kuntilanak yang mengancamnya. Atas petunjuk pengasuh pesantren, Nyai Fatima, Sarah pergi ke Desa Wonoenggal untuk mencari tahu lebih dalam tentang keluarganya.
Di sana, ia bertemu dengan sahabatnya, Azizah, dan seorang dokter muda bernama Majid. Sarah menemukan bahwa desa tersebut berada di bawah kendali Mbok Darmi, seorang dukun beranak, dan dihantui oleh teror kuntilanak yang diyakini sebagai arwah ibunya.
Film ini tidak hanya menyajikan elemen horor, tetapi juga menyoroti tema keluarga dan kasih sayang seorang ibu. Melalui perjalanan Sarah, penonton diajak untuk merenungkan pentingnya hubungan keluarga dan pengorbanan seorang ibu. Atmosfer mencekam dan ketegangan yang dibangun sepanjang film berhasil menciptakan pengalaman menonton yang intens dan emosional.
Dari segi teknis, Anak Kunti menggunakan teknologi CGI dan format Dolby Atmos untuk menghadirkan pengalaman sinematik yang realistis. Sutradara Bambang Drias, yang sebelumnya dikenal melalui film horor seperti Paku Tanah Jawa (2024) dan Rumah Iblis (2023), kembali menunjukkan kemampuannya dalam membangun atmosfer horor yang kuat. Durasi film ini sekitar 95 menit dan tayang perdana pada 20 Februari 2025.
Secara keseluruhan, Anak Kunti merupakan film horor yang berhasil menggabungkan elemen supranatural dengan cerita emosional yang mendalam. Dengan dukungan pemain berbakat seperti Gisellma Firmansyah, Abun Sungkar, dan Nita Gunawan, serta produksi yang matang, film ini layak untuk ditonton oleh penggemar horor dan mereka yang menghargai cerita dengan nilai-nilai keluarga yang kuat.