Jagal Teluh

Film Jagal Teluh (2025) adalah sebuah karya horor Indonesia yang disutradarai oleh George Hutabarat dan diproduksi oleh Suhita Zenza Sinema, Seroja Intermedia Film, serta Majas Pictures. Film ini mengangkat kisah mistis yang berakar pada ritual perdukunan tradisional, dengan fokus pada obsesi seorang wanita terhadap kecantikan dan balas dendam yang mengerikan. Tayang perdana pada 27 Februari 2025, Jagal Teluh berhasil menarik perhatian penonton dengan atmosfer kelam dan ketegangan yang dibangunnya.
Cerita berpusat pada Saida (diperankan oleh Selvi Kitty), seorang wanita yang sejak kecil mengalami kekerasan fisik yang menyebabkan luka permanen di wajahnya. Akibatnya, ia dikucilkan oleh masyarakat dan merasa terasing. Merasa tidak dihargai, Saida mencari cara untuk mengubah penampilannya dan menemukan sebuah ritual mistis yang menjanjikan kecantikan.
Ritual tersebut mengharuskan Saida untuk menggali makam seorang wanita yang meninggal sebelum melahirkan dan memiliki rambut panjang. Dengan bantuan adiknya, Mahira (Elina Joerg), Saida melaksanakan ritual tersebut. Setelah berhasil mendapatkan wajah cantik, Saida mulai melakukan balas dendam terhadap orang-orang yang dulu merendahkannya.
Secara teknis, Jagal Teluh berhasil menciptakan atmosfer horor yang mencekam melalui penggunaan sinematografi gelap dan efek suara yang mendukung suasana mistis. Namun, beberapa kritikus mencatat bahwa alur cerita terasa kurang mulus, dan beberapa adegan yang seharusnya menampilkan unsur mistis dan horor justru kurang terasa nyata akibat penggunaan CGI yang belum maksimal.
Akting para pemeran utama, terutama Selvi Kitty sebagai Saida, patut diacungi jempol. Ia berhasil menampilkan transformasi karakter dari sosok yang tertindas menjadi pribadi yang dipenuhi dendam dengan sangat baik. Kehadiran Elina Joerg dan Ferdi Ali sebagai karakter pendukung turut memberikan dinamika yang menarik dalam alur cerita.
Secara keseluruhan, Jagal Teluh menawarkan pengalaman horor dengan konsep yang cukup menarik, meski eksekusinya masih memiliki beberapa kekurangan. Alur yang kurang mulus dan efek visual yang tidak maksimal menjadi kendala utama yang membuat film ini terasa kurang solid.
Namun, film ini tetap menghadirkan atmosfer mencekam serta pesan moral yang dapat menjadi bahan renungan bagi penonton. Dengan tema yang dekat dengan budaya lokal, Jagal Teluh masih bisa menjadi pilihan menarik bagi pencinta horor, terutama untuk mengisi waktu menjelang berbuka puasa.