Rabi Jiwo

 Gimin, 20 tahunan, adalah pedagang Tahu miskin di desa kecil yang bercita-cita besar, menjadi orang kaya dan memiliki istri anak seorang juragan Jati, Ningsih namanya. Meski Ningsih, 20 tahunan, juga naksir Gimin yang ganteng, namun status sosialnya sebagai putri Juragan Jati besar di kota Cepu, membuat cinta Gimin dan Ningsih tak mungkin bersatu. Ayah Ningsih, Juragan besar Priyo Sumarjo, 50, sudah menjodohkan Ningsih dengan putra Pak Bupati. Dengan segala cara, Juragan Priyo memaksa Gimin menjauh dari hidup putrinya. Termasuk dengan cara mengancamnya. Perang urat syaraf dari Juragan Priyo kepada Gimin membuat Gimin nekad mencari bantuan dari dunia tak kasat mata untuk merebut Ningsih, dan juga menumpuk kekayaan. Sahabat Gimin, Gope, 20 tahunan memperkenalkannya pada Ki Geseng, 50, yang menawarkan jalan pintas â??rabi jiwoâ?. Gimin gelap mata, dia nekad menyanggupi syarat terberat â??rabi jiwoâ?, berupa perkawinan dengan jasad Nyi Suti, seorang dukun sakti yang kematiannya ditolak bumi. Berkat perkawinan terlarang dengan mayat Nyi Suti itu, dalam sekejab mata bisnis Gimin membuncah, ia menjadi kaya raya. Sebagai lelaki kaya, kini dengan penuh percaya diri Gimin kembali berusaha mendapatkan Ningsih. Namun semua itu tidak mudah karena ayah Ningsih membekali putrinya dengan jampi- jampi dari dukun pribadinya, Nyi Turah, 50. Gimin tak mudah menyerah dan terus berusaha mendapatkan Ningsih sehingga pada suatu malam dia lalai tidak melakukan prosesi wajib yang selama ini ia lakukan kepada Nyi Suti. Kemarahan Nyi Suti pun mulai mengancam keselamatan orang-orang dalam kehidupan Gimin, termasuk Ningsih dan adiknya sendiri.