Sosok Ketiga
Kehidupan Yuni awalnya terasa sempurna semenjak menikah dengan Anton. Yuni bahagia menjalani hari-harinya, walaupun sebagai istri kedua. Beberapa tahun sebelumnya, Anton telah menikah dengan Nuri. Yuni merasa hubungannya dengan Anton maupun Nuri tetap harmonis. Mengingat Nuri adalah sahabatnya sejak kuliah, dan sudah merestui pernikahannya dengan Anton yang ingin segera memiliki keturunan. Kini, Yuni dan Anton sedang menantikan kelahiran buah hati mereka yang sudah berusia tujuh bulan dalam kandungan Yuni. Selesai menggelar acara mitoni, Yuni mulai merasakan gangguan pada kehamilannya. Bahkan Yuni sempat memuntahkan paku dari mulutnya. Ditengah Yuni mengatasi rasa sakitnya, Nuri malah menjadi kesal dengan Anton, yang kini dirasa sulit adil dalam membagi waktu untuknya. Anton lebih sering bersama Yuni yang tinggal di rumah lainnya. Seikhlas-ikhlasnya hati seorang perempuan, kalau dimadu tetap saja sakit, ujar Nuri kepada ibunya. Perlahan, Yuni tidak hanya kesakitan secara fisik, tetapi juga mentalnya, karena diganggu dengan hal ghaib. Hidup Yuni menjadi penuh teror, hingga pada satu titik Yuni kerasukan dan membuat bayi dalam kandungannya berpindah ke punggung. Mbok Ginem, ibu dari Yuni berfikir, bahwa semua ini merupakan dampak dari perbuatan Yuni yang melakukan pelet untuk mendapatkan Anton di masa lalu. Sedangkan Yuni curiga pada Bude, yang sejak awal tidak setuju dengan pernikahannya dengan Anton. Ketika situasi semakin tidak kondusif, Mbok Ginem malah jatuh sakit akibat sebuah teror ghaib. Terlebih Anton yang mendadak harus keluar kota membuat Yuni meminta Nuri untuk menjaganya di rumah. Apakah yang akan terjadi bila istri pertama dengan istri kedua berada di bawah satu atap?
(In Indonesian with no subtitles)